Selasa, 22 April 2014

SP ( STRATEGI PELAKSANA ) SUCTION



PROSEDUR TINDAKAN SUCTION







Nama Mahasiswa                   : KHUSNUL MAHFUD
NIM                               : 2011727026
Tempat praktek            : RSPI SULIANTI SAROSO
Th.Akademik               : 2012-2013



PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
TAHUN 2012-2013



Pengertian
Suctioning merupakan tindakan mengangkat sekresi yang terdapat pada dinding bronkus atau trachea. Tindakan ini dilakukan pada pasien yang terpasang ETT, ,ET.
Tujuan
1.     Mengangkat sekresi yang tak dapat dikeluarkan sendiri atau dibatukkan oleh pasien
2.     Mengurangi penumpukan CO2 di paru-paru
3.     Mencegah terjadinya bronkopneumonia
4.     Memperlancar sirkulasi dan perfusi ke seluruh jaringan

Kebijakan
Pemenuhan kebutuhan oksigen
Prosedur
1.     Persiapan alat:
a.     Perlatan oksigen viva, oksigen + selang
b.     Peralatan suction yang lengkap : suntion dinding, selang suction, tubing/kateter seuction yang steril yang sesuai dengna nomor dan usia dan nomor endotrakeal atau trakeostomi tube
c.      Sarung tangan steril atau pinset steril
d.     Ember yang berisi larutan savlon untuk tempat suction kateter bekas
e.      Handuk untuk alas dada   

2.     Cara kerja:
a.     Cuci tangan
b.     Jelaskan prosedur ke pasien
c.      Observasi saturasi, nadi, pernapasan, tekanan darah dan EKG
d.     Berikan oksigen dengna konsentrasi tinggi melalui air viva atau ventilator
e.      Atur tekanan pada suction. 
Bayi: 60-100 mmHg
Dewasa: 120-200 mmHg
f.       Gunakan sarung tangan atau pinset steril
g.     Pilih kateter suction yang sesuai dengan umur pasien dan nomor ukuran ETT/TT
(1/3 diameter ETT/TT)
h.     Sambungkan kateter seutioning pada selang suction
i.       Lakukan ventilasi dengna air viva 3X, dengan oksigen 12-15 lt/mnt
j.        Masukkan kateter dalam keadaan terbuka, jika ada refleks trakea, angkat kateter 1-2 cm kemudian tutup kateter dan angkat kateter dengan gerakan memutar (lama tindakan 5-15 detik)
k.     Berikan oksigen kembali dengan konsentrasi tinggi 12-15 lt/menit melalui air viva
l.       Prasat ini boleh diulangi sampai bersih atau banyak berkurang
m.  Monitor kembali hemodinamika dan tanda vital pasien
n.      Jika akn suction hidung dan mulut lakuakn suctioning ETT/TT dahulu sampai selesai kemudian suctioning hidung lalu mulut yang terakhir.
o.      Bilas kateter dengan air yang ada diember, matikan suction dan buang suction kateter pada ember tersebut.
p.    Alat-alat dirapikan kembali dan dokumentasikan


SP MELAKUKAN PEMERIKSAAN EKG



(S.O.P) MELAKUKAN PEMERIKSAAN EKG

PENGERTIAN
Suatu tindakan merekam aktivitas listrik jantung yang berawal dari nodus sinoatrial, yang dikonduksikan melalui jaringan serat-serat (sistem konduksi) dalam jantung yang menyebabkan jantung berkontraksi, yang dapat direkam melalui elektroda yang dilekatkan pada kulit.

TUJUAN
1)      Mengidentifikasi adanya kelainan irama jantung (disrithmia) akibatadanya infark miokard, angina tertentu, pembesaran jantung, dan penyakit inflamasi jantung.
2)      Menilai efek obat-obatan dan mengidentifikasi ketidakseimbangan elektrolit, terutama kalsium dan kalium.

PERSIAPAN ALAT :
1.   Mesin EKG.
2.   Nierbeken.
3.   Jelly.
4.   Kapas alkohol pada tempatnya.
5.   Tissue.
6.   Washlap basah.
7.   Alat cukur (kalau perlu).
8.   Kertas dokumentasi EKG, lem, dan gunting.

PERSIAPAN KLIEN :
1.         Menjelaskan kepada klien tentang tujuan tindakan pemeriksaan EKG.
2.         Melepaskan alat logam yang digunakan klien, temasuk gigi palsu.
3.         Menganjurkan klien untuk berbaring dengan tenang dan tidak bergerak selama prosedur.
4.         Menjelaskan kepada klien untuk tidak memegang pagar tempat tidur.

LANGKAH-LANGKAH TINDAKAN
1.               Mencuci tangan.
2.               Menutup sampiran.
3.               Membuka pakaian atas klien.
4.               Membersihkan area ekstremitas dan dan dada yang akan dipasangi elektroda dengan menggunakan kapas alkohol. Bila terdapat rambut yang cukup tebal cukur bila perlu.
5.               Memberikan jelly pada area pemasangan dan pada elektroda.
6.               Pasang kabel dan elektroda (hindari memasang elektroda pada massa otot yang terlalu tebal atau pada struktur tulang) :

a.       Kabel Merah  (R) : pada lengan kanan.
b.      Kabel Kuning (L) : pada lengan kiri.
c.       Kabel Hijau    (F)   : pada kaki kiri.
d.      Kabel Hitam   (N) : pada kaki kanan.
e.       V1 : pada interkostal ke– 4  kanan.
f.       V2 : pada interkostal ke– 4  kiri.
g.      V3 : pada interkostal ke 4 – 5 antara V2 dan V4.
h.      V4 : pada interkostal ke-5 linea midclavicularis kiri.
i.        V5 : horizontal terhadap V4, di linea aksilaris anterior.
j.        V6 : horizontal terhadap V5, pada lĂ­nea midaksilaris.

7.            Menghubungkan kabel ground ke washlap basah yang diletakkan di nierbeken.
8.            Menghubungkan kabel listrik mesin EKG ke sumber listrik.
9.            Menyalakan power On mesin EKG.
10.        Mengatur kecepatan gelombang pada 25 mV.
11.        Mengatur ketinggian rekaman pada skala 1.
12.        Melakukan kalibrasi 1 mV.
13.        Melakukan rekaman 12 lead.
14.        Setelah selesai, mematikan power mesin EKG dan lepaskan kabel/elektroda dari tubuh klien, kemudaian bersihkan sisa jelly yang menempel dengan tissue.
15.        Merapihkan klien dan mengembalikan alat-alat pada tempatnya.


PENDOKUMENTASIAN
1.         Menempelkan hasil rekaman EKG pada kertas dokumentasi EKG.
2.         Mencatat nama klien, umur, tanggal dan jam serta nama pemeriksa pada kertas dokumentasi EKG.
3.         Mencatat respon klien sebelum, selama dan sesudah melakukan prosedur.

KOMPLIKASI
Belum ditemukan komplikasi akibat pemasangan EKG