TRAUMA CAPITIS
1 Definisi
Suatu trauma yang mengenai kulit kepala, tulang
tengkorak atau alat yang terjadi akibat injuri baik langsung maupun tidak
langsung pada kepala. (Suriadi, 2003)
Bentuk trauma yang dapat mengubah kemampuan otak dalam
menghasilkan keseimbangan aktivitas fisik, intelektual, emosi, atau sebagai
gangguan traumatik yang dapat menimbulkan perubahan fungsi sistem otak. (Block,
1997)
2
Etiologi
Beberapa penyebab terjadinya trauma capitis:
1. Terjatuh dari ketinggian
2.
Pukulan dan
benturan
3.
Kecelakaan lalu lintas
4.
Kecelakaan kerja
5.
Kecelakaan olah raga
6.
Trauma pada persalinan
3 Klasifikasi
- Berdasarkan kerusakan jaringan otak:
a.
Komosio serebri (gegar otak)
Gangguan fungsi neurologik ringan
tanpa adanya kerusakan struktur otak, terjadi hilangnya kesadaran kurang dari
10 menit tanpa disertai amnesia retrograd, mual, muntah, nyeri kepala.
b.
Kontusio serebri (memar)
Gangguan
fungsi neurologik disertai kerusakan jaringan otak tetapi kontinuitas otak
masih utuh. Hilangnya kesadaran lebih dari 10 menit.
c.
Laserasio serebri
Gangguan fungsi neurologik disertai
kerusakan otak yang berat dengan fraktur tengkorak terbuka, massa otot
terkelupas ke luar dari rongga intrakranial.
- Berdasarkan berat ringannya cedera kepala
a.
Cedera kepala ringan
·
GCS 15 – 13
·
Dapat
terjadi kehilangan kesadaran kurang dari
30 menit
·
Tidak
terdapat fraktur tengkorak kontusio serebri
b.
Cedera kepala sedang
·
GCS 9 – 12
·
Hilang kesadaran antara 30
menit – 24 jam
·
Dapat disertai fraktur
tengkorak
·
Disorientasi ringan
c.
Cedera kepala berat
·
GCS antara 3 – 8, hilang
kesadaran lebih dari 24 jam
·
Biasanya disertai kontusio
serebri
·
Terdapat laserasi / hematom.
·
Edema serebral.
4 Manifestasi Klinik
1.
Fraktur Tengkorak
Keluarnya cairan serebrospinal atau cairan lain dari
hidung (rhinorrhoe) dan (telinga cotorhe)
Kerusakan saraf kranial
Perdarahan dibelakang membran timpani
Ekimosis pada periorbital
2.
Fraktur Basiler
Perubahan tajam penglihatan
karena kerusakan nervus optikus
Kehilangan pendengaran karena
kerusakan pada nervus ouditorius
Dilatasi pupil dan hilangnyah
kemampuann pergerakan beberapa otot mata karena kerusakan nervus okulomotorius.
Paresis wajah karen akerusakan
nervus fasialis
Vertigo karena kerusakan pada
sistem vestibular
Warna kebiruan dibelakang
telinga diatas mastoid (battle sign)
3.
Kesadaran
Tingkat
kesadaran pasien tergantung dari berat ringannya cedera kepala, ada atau
tidaknya amnesia retrograf, mual dan muntah.
4.
Kerusakan Jaringan Otak
Manifestasi
klinik kerusakan jaringan otak bervariasi tergantung dari cedera kepala. Untuk
melihat adanya kerusakan cedera kepala perlu dilakukan pemeriksaan CT Scan.
5 Komplikasi
- Defisit neurologi vokla
- Kejang
- Pneumania
- Perdarahan gastrointestinal
- Disritmia jantung
- Syndrome of inappropriate secretion of antidiuretik hormone (SIADH)
- Hidrocepallus
- Kerusakan kontrol respirasi
- Inkontinensia bladder dan bowel
6 Penatalaksanaan Medis
- Penatalaksanaan umum
·
Monitor respirasi
·
Bebaskan
jalan napas, monitor keadaan ventilasi, pemeriksaan AGD
·
Monitor tekanan interakranial
·
Atasi syok bila ada
·
Kontrol tanda vital
·
Keseimbangan cairan dan
elektrolit
2.
Operasi
Dilakukan untuk mengeluarkan darah pada interakranial,
debridement, luka, kranioplasti, prosedur hunting pada hidrocepallus,
kraniotomi.
3.
Pengobatan
·
Diuretik
Mengurangi edema serebral
·
Anti konvulsan
Untuk
menghentikan kejang misalnya dengan dilantin, tegreton, valium
·
Kortikosteroid
Untuk menghambat pembentukan edema
misalnya dengan dexainetxon
·
Antagonis histamin
Mencegah terjadinyah iritasi
lambung karena hipersekresi akibat trauma kepala misalnya dengan chemitidin,
ranitidin
·
Antibiotik
jika terjadi luka yang besar
2. PENGKAJIAN
a) Head to toe
- Kepala
Bentuk kepala normal / bulat,
distribusi rambut berkurang
- Mata
Anemis, pupil anisokhor
- Telinga
Keluar cairan dari telinga
- Hidung
Pernapasan cuping hidung,
keluar cairan dari hidung
- Mulut
Jika terdapat syok ditemukan sianosis
- Leher
Pergerakan terbatas
- Dada
Perubahan frekuensi jantung
- Abdomen
Klien dengan trauma capitis
mengalami mual dan muntah, bising usus lambat.
- Genitalia
Tidak ada masalah keperawatan
- Ekstremitas
Tidak mampu beraktivitas,
kekuatan otot berkurang.
Diagnosa Keperawatan
1. Pola napas tidak efektif b.d kerusakan neuromuskuler
Data pendukung:
·
Pasien
mengeluh sesak napas atau kesulitan bernapas
·
Frekuensi pernapasan > 20
x / m
·
Pola napas tidak teratur
·
Adanya cuping hidung
·
Kelemahan otot – otot
pernapasan
·
Perubahan nilai AGD
Kriteria hasil:
- Pasien menunjukkan pola napas yang efektif:
- Frekuensi < 20 x / m, irama dan kedalaman normal
- Fungsi paru –paru normal: volume > 7 – 10 ml / kg, vital capacity > 12 – 15 ml / kg
Rencana Tindakan
Intervensi / tindakan
|
Rasionalisasi
|
1. Kaji frekuensi napas, kedalaman, irama
setiap 1 – 2 jam
|
pernapasan yang tidak
teratur ex : apnea, pernapasan cepat atau lambat, kemungkinan adanya gangguan
pada pusat pernapasan pada otak
|
2.
Auskultasi bunyi napas setiap
1 – 2 jam
|
salah
satu komplikasi cedera kepala adalah adanya gangguan pada paru
|
3. Pertahankan kebersihan jalan napas,
suction jika perlu, berikan O2 sebelum suction.
|
mempertahankan adekuatnya suplay O2 ke otak
|
4.
Berikan posisi semi fowler
|
memaksimalkan ekspansi paru
|
5.
Monitor AGD
|
mempertahankan kadar PaO2 dan PaCO2 dalam batas
normal
|
6. Berikan O2 sesuai program terapi
|
meningkatkan suplai O2 ke otak
|
2. Gangguan perfusi jaringan serebral b.d
kerusakan aliran darah otak sekunder, edema serebri, hematom
Data pendukung:
-
Penurunan kesadaran
-
Perubahan tanda vital
-
Perubahan pola napas,
bradikardi
-
Nyeri kepala
-
Mual dan muntah
-
Kelemahan motorik
-
Kerusakan
pada nervus kranial III, IV, VI,VII, VIII
-
Refleks patologis
-
Perubahan nilai AGD
-
Hasil pemeriksaan CT Scan, adanyah
edema serebri, hematom.
-
Pandangan kabur
Kriteria Hasil:
Tingkat kesadaran compos
mentis: orientasi orang
Tekanan perfusi serebral >
60 mmHg, tekanan intrakranial < 15 mmHg
Fungsi serebral utuh atau
normal
Rencana Keperawatan
Intervensi/tindakan
|
Rasionalisasi
|
1 Kaji tingkat kesadaran dengan GCS R = Tingkat
kesadaran merupakan indikator terbaik adanyah perubahan neurologi
|
Tingkat kesadaran merupakan indikator terbaik
adanyah perubahan neurologi
|
2. Kaji pupil, ukuran, respon tehadap cahaya,
pergerakan mata
|
mengetahui fungsi nervus II dan III
|
3. Kaji refleks kornea dan reflek GAG
|
Menurunnya refleks kornea dan refleks GAG
indikasi kerusakan pada batang otak
|
4. Evaluasi keadaan motorik dan sensorik
pasien
|
keadaan motorik dan sensorik dapat terjadi
akibat edema otak
|
5.
Monitor tanda vital setiap 1
jam
|
adanya perubahan tanda vital ex: respirasi menunjukkan kerusakan
pada batang otak
|
6.
Observasi adanya edema
periorbital, ekimosis diatas osmatoid, rhinorrhe, otorrhe
|
R = indikasi adanya fraktur basiler
|
ASUHAN
KEPERAWATAN PADA TRAUMA KAPITIS
Tanggal pasien masuk : 13 Januari 2009, jam 15.00
WIB
Tanggal pengkajian :
14 Januari 2009 , jam 11.00 WIB
IDENTITAS
PASIEN
Inisial :
Ny “I”
Umur :
48 tahun
Pendidikan :
SD
Pekerjaan :
Tani
Status Pernikahan :
Janda
Alamat :
Lingkungan mandala Tanjung Enim
Dx.Medik :
Trauma Capitis
Penanggung Jawab Pasien
Inisial :
Ny “S”
Umur :
46 tahun
Pendidikan :
SD
Pekerjaan :
IRT
Status Pernikahan :
Nikah
Alamat :
Lingkungan mandala Tanjung Enim
PENGKAJIAN
1)
Alasan utama datang ke RS : Klien sakit kepala pada bagian oksipitalis
karena jatuh dari tangga,Pasien datang dengan keluhan:jatuh dari tangga,mual
(+), muntah(+),pusing(+)nyeri daerah belakang kepala.
2)
Riwayat penyakit saat ini (P,Q,R,S,T) : Klien mengatakan nyeri dikepala bagian
oksipital dengan skala nyeri ringan (3):(nyeri ringan
1-3, nyeri sedang 4-7, nyeri berat 8-10), nyeri datang hilang timbul
yang terjadi semenjak 3 hari yang lalu.
3)
Keluhan Utama : nyeri.
4)
Riwayat kesehatan lalu : Klien mengatakan pernah menderita tifus dan
malaria.
5)
Riwayat kesehatan keluarga : klien mengatakan keluarganya tidak ada yang
menderita penyakit keturunan (genetik), seperti; DM, jantung, dan lain-lain.
6)
Riwayat pengobatan dan alergi :
a)
Riwayat pengobatan : menurut keterangan klien, ia tidak pernah mendapat
pengobatan yang berkelanjutan.
b)
Riwayat alergi :
-
Menurut
keterangan klien, ia alergi terhadap makan- makanan seperti ikan laut dan udang.
-
Menurut
keterangan klien, ia tidak alergi terhadap obat-obatan tertentu.
-
Hasil skin
tes Negatif ( - )
Masalah keperawatan : Nyeri
PENGKAJIAN
FISIK
- Keadaan Umum
Sakit/ Nyeri : - Klien mengalami nyeri ringan dengan skala
nyeri 3
(nyeri ringan dengan skala nyeri 1-3, nyeri
sedang dengan skala 4-7, nyeri berat dengan skala 8-10)
- Klien mengatakan nyeri pada kepala bagian belakang
Status gizi : - TB : 150 cm - BB : 50 kg
-
BB klien
ideal : 150 – 110 + 10% = 45 Kg Kelebihan BB
-
Rumus BB
Ideal menurut Broca dimodifikasi oleh Kasutra :
( TB-110 + 10
% dari BB)
Sikap : - Klien dapat kooperatif
- Klien tampak meringis
Personal Higiene : - Mandi : Klien mengatakan di lap
2x sehari
- Kuku : Kuku klien tampak bersih dan pendek
- Rambut : Rambut klien tampak bersih
- Kulit :Kulit tampak bersih
Masalah keperawatan : Nyeri
- Data Sistematik
a.
Sistem Penglihatan
- Nyeri tekan : Saat dilakukan palpasi
pada kedua mata, klien tidak merasakan
adanya nyeri tekan
- Kesimetrisan
mata : Simetris antara mata kanan dengan mata kiri
- Alis
: Pertumbuhan rambut sempurna
- Konjungtiva
: Tidak anemis
- Sklera
: Tidak ikterik
- Kornea
: Tidak terdapat kekeruhan
- Palpebra
: Normal, tidak terdapat adanya edema dan kebiruan
Masalah keperawatan : tidak ada
b. Sistem
Persepsi Sensori
Pendengaran : - Normal, klien dapat mendengarkan detik jarum jam yang didekatkan ke telinga klien.
- Klien tidak menggunakan alat bantu
pendengaran
- Klien mengatakan tidak mengalami tinitus
Penglihatan : - Normal, klien dapat membaca buku dengan
baik
- Klien tidak menggunakan kacamata/lensa
kontak
- Katarak tidak ada
Pengecapan,
penghidu :
- Gangguan indera pengecap tidak ada, klien
dapat membedakan rasa manis dan pedas
- Klien
tidak mengalami gangguan indera penghidu, klien dapat membedakan bau balsem
dengan parfum
Masalah keperawatan : tidak ada
c. Sistem Pernafasan
-
Frekuensi : 24 x/mnt
-
Kualitas : Teratur
-
Batuk : Tidak Ada
-
Suara napas : Tidak ada bunyi tambahan(ronchi)
-
Bunyi napas : vesikuler
-
Sumbatan jalan napas : Tidak Ada sputum
Masalah keperawatan : tidak ada
d. Sistem Kardiovaskuler
-
Tekanan Darah : 110/ 70 mmHg
-
Denyut Nadi : 80 x/mnt
-
Irama : teratur
-
Bunyi Jantung: redup
-
Kekuatan : kuat
-
Pengisian kapiler : < 3 detik
-
Edema : - ada, pada kepala bagian oksipital
Masalah Keperawatan : tidak ada
e. Sistem Saraf Pusat
- Kesadaran : composmentis
- GCS : E : 4 M : 6 V :5 ( GCS =15 )
- Bicara : klien dapat
berbicara dengan lancar
- Gaya Berjalan dan keseimbangan : klien bedrest karena nyeri,
aktivitas di bantu : BAB/BAK, makan/minum, Terpasang IVFD pada ekstremitas atas
dextra
Masalah keperawatan : gangguan
mobilitas fisik
f. Sistem
Gastrointestinal
- Nafsu makan : klien mengatakan nafsu
makan menurun
BB Sebelum MRS : 51 kg
BB Sesudah MRS : 50 kg
- Diet : TKTP (Tinggi kalori dan tinggi
protein)
- Porsi makan : di Rumah Sakit diet hanya
dapat dihabisi beberapa sendok ( 1-2 sendok) dari satu porsi yang dihidangkan.
Porsi makan Dirumah : 1 Piring dapat dihabiskan
- Keluhan : - klien mengatakan merasa
mual
- Bibir
: normal, bibir klien tidak mengalami kering dan pecah-pecah
- Mulut dan tenggorokan : normal, tidak
terdapat adanya lesi dan hematemesis
- Kemampuan menelan : normal, klien
mengatakan ia tidak mengalami nyeri saat menelan
- Perut : - normal dengan frekuensi bising usus 8 x/ menit
-
tidak terdapat massa dan nyeri tekan
- Colon dan Rektum : - BAB ; - normal
dengan frekuensi 1x dalam sehari semalam
Masalah keperawatan : Gangguan pemenuhan nutrisi
g. Sistem
Muskuluskeletal
- Rentang
gerak : terbatas karena adanya nyeri dikepala dan terpasang infus
- Keseimbangan
dan cara jalan : klien bedrest
- Kemampuan memenuhi aktivitas sehari-hari
: dibantu sebagian,seperti BAB dan BAK
- Genggaman
tangan : sama kuat kanan / kiri
- Otot
kaki : sama kuat kanan / kiri
- Akral
: hangat
- Fraktur
: tidak ada
Lain- lain : -
Klien mengatakan kakinya terasa lemas
- Klien
hanya nampak berbaring ditempat tidur
Masalah
keperawatan : gangguan mobilisasi fisik
h. Sistem
Integumen
- Warna kulit : normal, tidak terdapat
adanya pucat, tidak sianosis dan an ikterik pada kulit klien.
- Turgor : turgor kulit kembali
dalam waktu 1 detik
- Luka : tidak ada
- Memar : terdapat memar pada bagian
kepala oksipitalis
- Kemerahan : di kepala bagian
oksipitalis
- Pembengkakan : di kepala bagian oksipitalis
- Suhu tubuh : 36,5 C
Masalah keperawatan : gangguan integritas kulit
i. Sistem
Perkemihan
- Urine : - warna urine kuning jernih - Pancaran urine kuat
- BAK : - Normal dengan frekuensi 4-5
x/hari
- klien tidak mengalami disuria,
nokturia, retensi dan hematuria
- Vesica urinaria : - klien mengatakan
tidak merasa nyeri saat dilakukan penekanan (palpasi) pada daerah vesica
urinaria
Masalah keperawatan : tidak ada
- Data Penunjang
BNO tanggal 13 januari 2009 tidak ada
kelainan
- Terapi yang diberikan
Tanggal 14 Januari 2009
Obat/Tindakan
|
Golongan
|
Dosis
|
Cendantron
|
Anti emetik
|
2x1 Amp
|
Rolac
|
Analgesik
|
3x1 Amp
|
IVFD RL
|
Cairan
|
GTT 20X/menit
|
ANALISA DATA
Nama Pasien
: Ny. “ I ”
Diagnosa Medis : Trauma Kapitis
Jenis Kelamin
: Perempuan
No. Med. Record : 024586
No. Kamar/Bed : Lematang /3 Hari/Tanggal : Rabu / 14 Januari 2009
No
|
Data senjang
|
Etiologi
|
Masalah keperawatan
|
Nama & paraf perawat
|
|||||||||
1
|
Data Subjektif :
-Klien mengatakan
nyeri pada bagian kepala belakang.
Data Objektif :
-Skala nyeri ringan :3 (skala numerik)
- TD : 110/70 mmHg
-Nadi : 80
X/menit
-RR : 24 X/menit
-Suhu : 36,5 C
-Klien tampak
menahan
nyeri
|
Benturan di kepala
Terputusnya
kontinuitas jaringan
Merangsang reseptor nyeri
Histamin, prostaglandin, bradikinin
Impuls
aferent
Medula
spinalis
Thalamus
Korteks
Serebri
Impuls
eferent
Nyeri
|
Nyeri
|
|
|||||||||
2
|
Data Subjektif :
- Klien mengatakan tidak nafsu makan
- Klien mengatakan mual
Data Objektif:
- Klien
menghabiskan
1 –
2 sdm/porsi saat makan
- BB SMRS : 51 Kg
BB MRS : 50 kg
|
Benturan
di kepala
N. vagus
Pengaktifan pusat
muntah,chemoreseptor
Merangsang medula oblongata
Relaksasi
kardia lambung dan spinter esofagus
Kontraksi
otot perut dan diafragma
Merangsang pengeluaran makanan di lambung
melalui mulut
Mual/muntah
Anoreksia
Gangguan pemenuhan nutrisi
|
Gangguan pemenuhan nutrisi
|
|
|||||||||
3
4
|
Data Subjektif :
-Klien mengatakan
kakinya terasa lemas
Data Objektif :
-Aktivitas klien dibantu
-Klien bedrest
-Klien terpasang infus
Data Subjektif :
-Klien mengatakan ada memar di kepala belakang
Data Objektif :
-Terdapat memar di kepala bagian oksipitalis sekitar 3 cm
-Sekitar memar terdapat kemerahan
-Terdapat oedem di kepala bagian oksipitalis
|
Benturan
di kepala
Nyeri
Keseimbangan
tubuh terganggu
Kelemahan
Gangguan mobilitas fisik
Benturan di kepala
Adanya
memar
Kemerahan
Gangguan integritas kulit
|
Gangguan mobilitas fisik
Gangguan integritas kulit
|
|
PRIORITAS
MASALAH :
1. Nyeri
2. Gangguan pemenuhan nutrisi
3. Gangguan mobilitas fisik
4. Gangguan integritas kulit
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d trauma kepala
2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b.d adanya rasa mual
3. Gangguan mobilitas fisik b.d kelemahan
4. Gangguan intergritas kulit b.d adanya memar
PLANNING KEPERAWATAN
Nama Pasien
: Ny “ I”
Diagnosa Medis : Trauma Kapitis
Jenis Kelamin
: Perempuan No. Med. Record : 024586
No. Kamar/Bed : Lematang/3 Hari/Tanggal : Rabu / 14 Januari 2009
No
|
Diagnosa
|
Jam
|
Tujuan
(SMART)
|
Rencana
Keperawatan
|
Rasionalisasi
|
Nama
&TT Perawat
|
1
2.
3.
4.
|
Gangguan rasa nyaman nyeri b.d trauma jaringan,
ditandai dengan :
Data Subjektif :
-Klien mengatakan
nyeri pada bagian kepala belakang.
Data Objektif :
-Skala nyeri
ringan :3
(skala
numerik)
-TD : 110/70
mmHg
-Nadi : 80 X/menit
-RR : 24
X/menit
-Suhu : 36,5 C
-Klien tampak
menahan
nyeri
Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b.d adanya rasa mual, ditandai dengan :
Data Subjektif :
- Klien mengatakan tidak nafsu makan
- Klien mengatakan mual
Data Objektif:
-Klien
menghabiskan
1–2 sdm/porsi
- BB SMRS : 51 Kg
BB MRS : 50 Kg
-
Gangguan mobilitas fisik b.d kelemahan, ditandaidengan:
Data Subjektif :
-Klien mengatakan
Badannyanya terasa lemas
Data Objektif :
-Aktivitas klien dibantu : BAB/BAK, makan minum
-Klien bedrest
-Klien terpasang infus
Gangguan integritas kulit b.d adanya memar,
ditandai dengan :
Data Subjektif :
-Klien mengatakan ada memar di kepala belakang
Data Objektif :
-Terdapat memar di kepala bagian oksipitalis
-Sekitar memar terdapat kemerahan
-Terdapat oedem di kepala bagian oksipitalis
|
11.30 wib
11.40 wib
11.50 wib
12.00 wib
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x6 jam gangguan rasa nyaman nyeri dapat diatasi dengan kriteria hasil :
- Skala nyeri ringan : 1 (skala numerik)
- TTV dalam batas normal :
•TD : 110/70-130/80 mmHg
•Nadi : 60 -
80X/menit
•RR : 16 – 24
X/menit
•Suhu :36
– 37oC
- Klien rileks
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria hasil :
-Nafsu makan
bertambah
-Mual berkurang
-Klien
menghabiskan
5-6
sdm/porsi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam mobilitas fisik terpenuhi dengan kriteria hasil :
- Klien
beraktivitas
dengan
bantuan
minimal
:
BAB/BAK
- Klien dapat
mengubah
posisi
miring
kiri/kanan,
duduk
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam integritas kulit tetap terjaga dengan kriteria hasil :
- Kemerahan di
sekitar
memar
berkurang
-Oedem di sekitar
memar
berkurang
|
1. Monitor
Penyebab,
lokasi,
dan
intensitas
nyeri
2.Monitor tanda-
tanda
vital
3. Atur posisi
kepala
sejajar
tubuh
4. Atur posisi
kepala
miring
5. Ajarkan tehnik
relaksasi napas
dalam
6. Kolaborasi
dengan
tim dokter
dalam
pemberian
analgesik
1. Monitor Intake
nutrisi
klien
2. Lakukan dan
libatkan keluarga
dalam
perawatan oral
hygiene
3.Libatkan keluarga
untuk
menyajikan
makanan
dalam
keadaan
hangat
4. Beri penjelasan
tentang
pentingnya nutrisi
bagi
tubuh
5. Kolaborasi
dengan
ahli gizi
dalam
pemberian
diet
(makanan
dalam
keadaan
hangat
dan
bervariasi)
6. berikan makanan dalm porsi kecil
tapi sering
1. Monitor aktivitas
klien
2. Bantu aktivitas
klien
:
makan/minum,
perawatan
diri
3. Libatkan
keluarga dalam
membantu
aktivitas klien
4.Bantu klien
mengubah posisi :
miring
kiri/kanan,
duduk
tiap
2-3 jam
1. Observasi lokasi,
keadaan memar
2. Kompres memar
dengan
air hangat
3. Bantu klien
mengubah
posisi
terutama
kepala
tiap
2-3 jam
|
Menentukan intervensi selanjutnya
Mengetahui bila terjadi nyeri yang hebat
Mengurangi rasa nyeri karena peningkatan TIK
Mencegah bagian kepala yang memar tertekan
Mengurangi nyeri dengan tehnik non farmakologi
Memperlambat bradikinin mencapai thalamus
Mengetahui asupan makan klien
Membersihkan sisa makanan yang menyebabkan mual
Meningkatkan asupan makanan
Memotivasi klien untuk makan lebih banyak
Mencegah kebosanan klien dengan satu jenis
makanan
Menentukan bantuan yang akan diberikan
Memenuhi aktivitas yang tidak dapat dilakukan
secara mandiri
Mempermudah klien dalam beraktivitas
Mencegah kekakuan otot
Menentukan intervensi yang akan dilakukan
Mengurangi pembengkakan
Menngurangi penekanan pada memar di kepala
|
|
IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
Nama Pasien
: Ny “ I”
Diagnosa Medis : Trauma Kapitis
Jenis Kelamin
: Perempuan
No. Med. Record : 024586
No. Kamar/Bed : Lematang/3 Hari/Tanggal : Rabu / 14 Januari 2009
No
|
Nomor
Diagnosa
|
Jam
|
Tindakan Keperawatan
|
Respon
|
Nama &
TT Perawat
|
1
2.
3.
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
|
I
II
III
IV
|
13.00
wib
13.20
wib
13.40
wib
14.00
wib
14.50
wib
18.00
wib
17.00
wib
17.05
wib
17.00
wib
17.15
wib
16.45
wib
15.00
wib
15.05
wib
16.00
wib
16.10
wib
16.15
wib
16.20
wib
16.30
wib
|
1. Memonitor
penyebab,
lokasi
dan intensitas
nyeri
2.Memonitor tanda-
tanda
vital
3. Mengatur posisi
kepala
sejajar
tubuh
4. Mengatur posisi
kepala
miring
5. Mengajarkan tehnik
relaksasi napas
dalam
6. Berkolaborasi
dengan
tim dokter
dalam
pemberian
analgesik
1. Memonitor Intake
nutrisi klien
2. Melakukan dan
melibatkan keluarga
dalam
perawatan oral
hygiene (menggosok
gigi
dan membersihkan
lidah)
3.Libatkan keluarga
untuk
menyajikan
makanan
dalam
keadaan
hangat
4.Memberi penjelasan
tentang
pentingnya nutrisi
bagi
tubuh
5. Berkolaborasi
dengan
ahli gizi
dalam
pemberian
diet
(makanan
dalam
keadaan
hangat
dan
bervariasi)
1. Memonitor aktivitas
klien
2. Membantu aktivitas
klien
:
makan/minum,
perawatan diri
3. Melibatkan
keluarga dalam
membantu
aktivitas klien
4.Membantu klien
mengubah posisi :
miring
kiri/kanan,
duduk
tiap
2-3 jam
1. Mengobservasi lokasi,
keadaan memar
2. Mengkompres memar
dengan
air hangat
3. Membantu klien
mengubah
posisi
terutama
kepala tiap 2-3
jam
|
1. Skala nyeri ringan : 3, di
daerah
kepala, dengan
intensitas tiap 5 menit
sekali
2.-Skala nyeri ringan :3
(skala
numerik)
- TD :
110/70 mmHg
-Nadi : 80 X/menit
-RR :
24 X/menit
-Suhu :
36,5 C
3.Klien berada
pada posisi
kepala sejajar
tubuh
4.Posisi kepala miring ke
kiri
5. Klien dapat melekukan
tehnik
napas dalam
6. Rolac 30mg 3 X 30 mg
1.Klien menghabiskan 1 –
2
sdm/porsi
2.Gigi dan lidah klien bersih
3.Keluarga menyajikan
makanan
dalam keadaan
hangat
4.Klien mengerti pentingnya
nutrisi
bagi kebutuhan
5.Makanan disajikan dalam
keadaan
hangat dan
bervariasi
1.Aktivitas klien dibantu :
BAB/BAK, makan minum
2.Klien dilap 2 kali sehari
3.Keluarga membantu klien
BAB,
BAK dan makan
4.Klien berada pada posisi
miring
kiri/kanan, kadang-
kadang
duduk
1.Memar di kepala bagian
Oksipitalis sekitar memar
terdapat kemerahan dan
oedem
2.Klien mengatakan memar tidak begitu terasa sakit
3.Klien berada pada posisi
kepala
miring kiri
|
|
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Pasien
: Ny “ I”
Diagnosa Medis : Trauma Kapitis
Jenis Kelamin
: Perempuan
No. Med. Record : 024586
No. Kamar/Bed : Lematang/3 Hari/Tanggal :
Rabu /14 Januari 2009
No
|
Nomor
Diagnosa
|
Hari/Tgl
& Jam
|
Evaluasi
|
Nama &
TT Perawat
|
1.
|
Gangguan rasa nyaman nyeri b.d trauma kepala.
|
Rabu, 14-01-09 /
19.00 wib
|
S : Klien mengatakan nyeri dikepalanya
sudah berkurang
O : - Ku mulai
membaik
- Skala nyeri ringan 1
- TD 110/70 mmhg
- RR
24 x/m
- Pols
84 x/m
-
temp 36,5 C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3
I : 1. Mengatur posisi yang nyaman
2.
Memonitor Tanda-tanda Vital
3. Mengajarkan klien untuk teknik
relaksasi napas dalam
E : 1 Klien
tampak nyaman berbaring miring kekanan
dan kekanan
2. TD : 120/70 mmHg
P : 80 x/mnt
RR : 20 x/mnt
-
T : 36,8
|
|
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Pasien
: Ny “ I”
Diagnosa Medis : Trauma Kapitis
Jenis Kelamin
: Perempuan
No. Med. Record : 024586
No. Kamar/Bed : Lematang/3 Hari/Tanggal : Kamis
/15 Januari 09
No
|
Nomor
Diagnosa
|
Hari/Tgl
& Jam
|
Evaluasi
|
Nama &
TT Perawat
|
|
1.
2.
3
|
Gangguan rasa nyaman nyeri b.d trauma kepala.
Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b.d adanya mual
Gangguan mobilitas fisik b.d kelemahan,
|
Kamis 15-1-2009/ 21.00 wib
Kamis, 15-01-09 / 15.10 wib
Kamis, 15-01-09/ 15.20 wib
|
S : Klien
mengatakan nyeri berkurang
O :- KU membaik
- Skala nyeri 1 (ringan)
- TD : 120/80 mmHg
- P :
82 x/mnt
- RR : 22 x/mnt
-
T : 36 C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan 1,2,3
I :
1.
Mengatur posisi yang nyaman
2.
Memonitor Tanda-tanda Vital
3. Mengajarkan klien untuk teknik
relaksasi napas dalam
E : 1 Klien
tampak nyaman berbaring miring kekanan
dan kekanan
2. - TD : 110/70 mmHg
- P : 80 x/mnt
-
RR : 20 x/mnt
-
T : 36,7 C
S:
Klien mengatakan masih masih merasa mual
O: - Ku masih lemah
- Klien menghabiskan 8 sdm/porsi yang ada
A : Masalah
teratasi sebagian
P : Intervensi
dilanjutkan 1,2,3,4,5
I :
1. Memonitor
makan/minum klien
2. Melakukan dan melibatkan keluarga
dalam perawatan oral hygiene
(menggosok
gigi dan membersihkan
lidah)
3. Libatkan keluarga untuk menyajikan
makanan dalam keadaan hangat
4. Memberi penjelasan tentang pentingnya
nutrisi bagi tubuh
5. Berkolaborasi dengan ahli gizi dalam
pemberian
diet (makanan dalam keadaan
hangat dan
bervariasi)
E :
- TD : 110/70
mmHg
-
P : 80 x/mnt
- RR : 20 x/mnt
- T : 36,7 C
S : Klien
mengatakan aktivitasnya masih dibantu oleh keluarga
O : - KU
membaik
- klien sudah bisa berjalan
- TD : 120/80 mmHg
- P
: 82 x/mnt
- RR : 22 x/mnt
- T : 36 C
A :
Masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan 1,2,3,4
I :
1. Monitor aktivitas klien
2. Bantu aktivitas klien :
makan/minum,
perawatan diri
3. Libatkan
keluarga dalam membantu
aktivitas klien
4.Bantu klien mengubah posisi : miring
kiri/kanan, duduk tiap 2-3 jam
E :
- Klien
nyaman berbaring miring kiri dan
miring
kanan
-
Aktivitas klien masih dibantu oleh
keluarganya
- Klien
sudah bisa berjalan
-
|
|
|
4.
|
Gangguan integritas kulit b.d adanya
memar
|
Kamis, 15-01-09/ 16.15 wib
|
S : Klien mengatakan integritas kulit tetap
terjaga
O : Memar sudah berkurang
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
I :
1. Mengobservasi lokasi, keadaan memar
2. Mengkompres memar dengan air hangat
3. Membantu klien mengubah posisi
terutama kepala tiap 2-3 jam
E :
- Keadaan
memar sudah berkurang
- Klien
berbaring miring ke kanan dan ke
kiri
|
|
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Pasien
: Ny “ I” Diagnosa Medis :
Trauma Kapitis
Jenis Kelamin
: Perempuan No. Med. Record : 024586
No. Kamar/Bed : Lematang/3 Hari/Tanggal :
Jum’at /16 Januari 2009
No
|
Nomor
Diagnosa
|
Hari/Tgl
& Jam
|
Evaluasi
|
Nama &
TT Perawat
|
1.
2.
3
|
Gangguan rasa nyaman nyeri b.d trauma kepala.
Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b.d adanya mual
Gangguan mobilitas fisik b.d kelemahan,
|
Jum’at 16-1-2009/ 10.00 wib
Jum’at, 16-01-09 / 10.00 wib
Jum’at, 16-01-09/ 10.00 wib
|
S : Klien
mengatakan nyeri berkurang
O :- KU membaik
- Skala nyeri 1 (ringan)
- TD : 120/80 mmHg
- P :
82 x/mnt
- RR : 22 x/mnt
- T : 36 C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dihentikan,klien pulang
S:
Klien mengatakan tidak mual
O: - Ku membaik
- Klien menghabiskan porsi
Makanan yang diberikan
A : Masalah
teratasi
P : Intervensi dihentikan
S : Klien mengatakan
aktivitasnya
Masihdi bantu oleh keluarga
O : - KU
membaik
- klien sudah bisa berjalan
- TD : 120/80 mmHg
- P
: 82 x/mnt
- RR : 22 x/mnt
- T : 36 C
A :
Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dihentikan, klien pulang
-
|
|
4.
|
Gangguan integritas kulit b.d adanya
memar
|
Jum’at, 16-01-09/ 10.00 wib
|
S : Klien mengatakan integritas kulit tetap
terjaga
O : Memar sudah berkurang, klien tenang
A : Masalah teratasi sebagian
P : Hentikan intervensi, klien pulang
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar